Senin, 21 September 2020

Kenapa harus ngehalu sih?

 

Kajian online Pemuda Hijrah


Judul : Kenapa harus ngehalu sih?
Pemateri: ustadzah Tika purwanti, S.pd
Moderator : Ukhti Ifni Awalliyah
Notulen :Elsa susanti


🌷
🌷
🌷
🌷


KHAYALAN atau  angan-angan adalah musuh terbesar dalam diri manusia. Banyak yang berhayal mendapatkan sesuatu tanpa perlu usaha. Cukup dengan duduk manis dan berdoa lalu ia berharap semua keinginannya akan terwujud.

Dengan jelas Alquran selalu mengajarkan untuk tidak hidup dengan angan-angan dan hayalan belaka, "(Pahala dari Allah) itu bukanlah angan-anganmu dan bukan (pula) angan-angan ahli kitab. Barangsiapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu." (QS.An-Nisa:123)

Bahkan salah satu penyebab sengsaranya seseorang di akhirat adalah karena hanya hidup dalam angan-angan. Seperti Firman Allah swt, "Dan kalian ditipu oleh angan-angan kosong." (QS.Al-Hadid:14)

Kita semua tahu doa bagi seorang mukmin adalah senjata yang paling ampuh untuk menyelesaikan berbagai masalah, namun apa artinya doa tanpa usaha. Logika Alquran tidak pernah mengajarkan berdoa saja tanpa usaha. Buktinya, Rasulullah saw harus berdarah-darah keluar masuk medan peperangan untuk berjuang. Padahal dengan mengangkat tangan saja, semua musuh dapat terkalahkan.

Allah Mengajarkan para nabi untuk berusaha semaksimal mungkin, padahal mereka adalah para kekasih Allah swt. Lalu siapa kita yang berhayal mendapatkan sesuatu tanpa usaha? Apakah kita merasa di atas para nabi?

Berikut ini adalah contoh bagaimana Allah menuntut usaha para nabi, padahal dengan mudah Allah Mampu Memberi keselamatan dan kemudahan bagi mereka. Namun Sunnatullah berkata lain, siapa yang berusaha, dialah yang akan mendapatkan hasilnya.

Nabi Nuh as diperintahkan untuk membuat perahu, padahal Allah Mampu Menyelamatkan rumah beliau dari banjir.

"Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan." (QS.Huud:37)

Nabi Luth as diperintahkan untuk keluar dari desa yang akan dihancurkan, padahal Allah Mampu Menyelamatkan beliau dan membinasakan yang lain.

"Pergilah bersama keluargamu pada akhir malam dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang." (QS.Huud:81)

Nabi Ayyub as diperintahkan untuk berusaha dan berobat agar sembuh, padahal Allah Mampu Menyembuhkannya tanpa obat.

(Allah Berfirman), "Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum." (QS.Shad:42)

Sebagai pemuda pada abad milenial ini seharusnya kita dapat menjaga diri dari mengahlu... Karena bisa jadi angan-angan yg panajng akan menghambat banyak potensi diri kita

Dijelaskan dalam materi diatas bahwa pada masa para nabi Allah menghendaki adanya ikhtiar dalam agama ini, padahal mudah bagi Allah untuk menjadikan semua sesuai kehendaknya

Tidak semua angan-angan dilarang dalam islam. Bahkan jika itu bentuknya kebaikan, kita dianjurkan untuk berangan-angan untuk mendapatkannya.

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا تَمَنَّى أَحَدُكُم فَلْيُكثِر ، فَإِنَّمَا يَسأَلُ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Ketika kalian berangan-angan, perbanyaklah… karena sejatinya dia sedang meminta Rabb-nya subahnahu wa ta’ala. (HR. Ibnu Hibban 2403, Thabrani dalam al-Ausath 2/301 dan dishahihkan al-Albani)

Ketika menyebutkan hadis ini, al-Baghawi menjelaskan,

هَذَا فِيمَنْ يَتَمَنَّى شَيْئًا مُبَاحًا مِنْ أَمْرِ دُنْيَاهُ وَآخِرَتِهِ، فَلْيَكُنْ فَزَعَهُ فِيهِ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَمَسْأَلَتُهُ مِنْهُ، وَإِنْ عَظُمَتْ أُمْنِيَتُهُ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: {وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ}

Ini berlaku bagi orang yang berangan-angan sesuatu yang mubah, terkait perkara dunia atau akhiratnya, agar dia jadikan tempat bergantungnya kembali kepada Allah, doanya kepada Allah, meskipun angan-angannya sangat besar. Allah berfirman (yang artinya), “Mintalah kepada Allah karunia-Nya.” (Syarh as-Sunah, 5/208).

Diantara angan-angan baik yang kita dianjurkan untuk mendapatkannya adalah berangan-angan untuk memiliki sesuatu agar bisa beramal soleh. Dalam hadis dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا، فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ، وَآخَرُ آتَاهُ اللهُ حِكْمَةً، فَهُوَ يَقْضِي بِهَا، وَيُعَلِّمُهَا

Tidak boleh ada hasad kecuali untuk 2 orang:

Orang yang diberi harta oleh Allah, lalu dia gunakan harta itu untuk membela kebenaran. Yang kedua, orang yang diberi ilmu oleh Allah, lalu dia memutuskan perkara berdasarkan ilmu agamanya dan dia mengajarkannya. (HR. Ahmad 4109, Bukhari 1409 dan yang lainnya).

Macam-macam Angan

Para ulama menyimpulkan bahwa angan-angan ada 3 macam:

1⃣ Angan-angan yang mubah,

Seperti berangan-angan memiliki kekayaan, namun tanpa ada keinginan untuk beramal. Hanya sebatas untuk kepentingan dunia.

2⃣ Angan-angan yang dianjurkan,

Seperti berangan-angan hafal al-Quran atau memiliki ilmu agama agar bisa berdakwah, atau memiliki kekayaan agar bisa memberi manfaat bagi kaum muslimin.

Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda,

مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا يَرَى مِنْ الْكَرَامَةِ

“Tidak seorangpun yang masuk surga namun dia suka untuk kembali ke dunia padahal dia hanya mempunyai sedikit harta di bumi, kecuali orang yang mati syahid. Dia berangan-angan untuk kembali ke dunia kemudian berperang lalu terbunuh hingga sepuluh kali karena dia melihat keistimewaan karamah (mati syahid).” (HR. Bukhari 2817 dan Muslim 1877)

Bahkan Allah memberikan pahala untuk orang yang memiliki harapan kebaikan, namun tidak tercapai.

Dari Sahl bin Hunaif Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ

“Siapa yang dengan jujur meminta kepada Allah untuk mati syahid, maka Allah akan mengangkat derajatnya seperti derajat orang yang mati syahid, meskipun nantinya dia akan mati di ranjang.” (HR. Muslim 5039, dan Ibnu Majah 2797).

An-Nawawi mengatakan,

فيه استحباب سؤال الشهادة واستحباب نية الخير

“Dalam hadis ini terdapat anjuran untuk berdoa meminta mati syahid. Dan anjuran memiliki niat yang baik. (Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 13/55).

3⃣ Angan-angan yang dilarang

Seperti angan-angan yang mustahil, diantara yang Allah singgung dalam al-Quran adalah angan-angan wanita untuk menjadi lelaki, agar bisa mendapat jatah warisan yang lebih banyak atau mendapat kelebihan yang lebih banyak.

Allah berfirman,

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ

“Janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan..” (QS. an-Nisa: 32).
Demikian, Allahu a’lam.

Jiwa sejatinya seorang muslim adalah berdoa dan berusaha untuk setiap harapannya bukan hanya berangan-angan
Karena espektasi sering berbeda denga reality..

Bagaimana cara menghilangkan halu bisa menikah dg Fulan yang sudah kita anggap baik agama nya?

jodoh maut dan rezeky hal ghaib yg hanya ada dalam kekuasaan Allah, dg kita menghalukan dg si Fulan karena agama nya baik bsa jd itu adalah cara syaitan membenarkan kita untuk menduluankan ketentuan Allah... Baik yg kita liat belum tentu yg sebenarnya kan... Kalau pun emank kita berharap Fulan jodoh kita tidak perlu dihalukan ayok didoakan sembari kita perbaiki diri kita.. karena jodoh adalah cerminana diri...  Dg pemahaman ini in sya Allah kita trhindar dari godaan syaitan tsb.

Menghalukan sebuah pernikahan boleh2 saja.. misal kita ingin pernikahan yg islami, kita ingin pernikahan yg tidak didului dg pacaran, kita ingin pernikahan sesuai syariat, ana rasa sah-sah saja... Asal tidak berlebihan.. didoakan dan diikhtiarkan semoga pernikahan yg kita harapkan terjadi.

Istiqomah dalam kebaikan itu tidak mudah .. karena kita punya musuh yg nyata yg Istiqomah betul menggoda kita, bagaimana biar Istiqomah itu perlunya kita ikut kajian utk mencharger keimanan kita, iman naik turun itu emank hal yg wajar, tp tetap lah berusaha sembari berdoa agar Allah menguatkan hati kita dalam ketaatan... Karena setiap hari adalah waktu kita utk berjuang menjadi lebih baik.

masa lalu bukan milik kita karena milik kita adalah hari ini masa depan bukan milik kita karena belum tentu kita bertemu dg nya.. jd apa yg trjadi dimasa depan bisa jadi adalah mimpi kita saat ini apabila kita benar cara mewujudkannya..


Sekian
Semoga berfaedah 

😊 😘


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenapa harus ngehalu sih?

  Kajian online Pemuda Hijrah Judul : Kenapa harus ngehalu sih? Pemateri: ustadzah Tika purwanti, S.pd Moderator : Ukhti Ifni Awalliy...